Memang saya lebih senior, tapi namanya senior kan nggak luput dari kesalahan. Owi boleh kok bilang, kayaknya cik Butet terlalu neken saya deh. Kalau saya 'mati-mati' di lapangan, cik Butet dukung saja dulu ya. Sampai begitu, dan komunikasi ini berhasil di kami," jelas Liliyana. Masih mengenang masa-masa pengorbanannya dan Tontowi sebelum olimpiade, Liliyana mengatakan bahwa jadi atlet tahan banting itu perlu. Sewaktu mengikuti program olimpiade yang sangat berat, apalagi di usianya yang tidak muda lagi, kedua pemain ini tidak terlalu memusingkan kendala kecil yang mereka hadapi.